Saya lahir dan besar di sebuah kota kecil bernama Kendari,
melalui semua jenjang pendidikan sampai dapat kerjaan juga di Kendari tapi
selembar SK tugas dari tempat saya bekerja mengantarkan saya menejejak kaki di Wonua
Bombana ini kurang lebih 4 tahun silam.
Saat itu jalanan belum semulus sekarang jarak tempuh 186
kilo harus di lalui selama hamper 6 jam, jangan Tanya gimana mencelosnya hati
saya liat bombana pertama kek apa. Rumah jarang2, dimana2 hanya ada sawah,
sawah lagi, gunung dan laut. Lampu padam mulai dari jam setengah 2 siang sampai
jam setengah 6 sore, belum lagi kalau kosan kena jadwal pemadaman bergilir dari
jam 7 sampai jam 10 malam,, bagi2 ibu2 yang pengen nyetok ASIP jangan harap bisa
tahan kalau g punya genset, meskipun sekarang sudah mulai sedikit ada perubahan
tapi byar pret listriknya masih sering pokoknya sampai di level menggemaskan
tingkat DEwa…. *lebey*
Bombana sendiri merupakan kota pemekeran dari
Kabupaten Buton yang resmi berdiri baru sekitar 10 tahun tepatnya Tanggal 9
Desember 2003. Menurut yang saya Baca dari Web resmi Kabupaten Bombana di sini
sejarah perjuangan pembentukan kabupaten Bombana yang ada sekarang ini, dahulu
adalah sebagian wilayah kerajaan moronene yang ada sejak abad ke-17 dan
beberapa tahun kemudian oleh pemerintah kontroliur Belanda merubah kerajaan
moronene menjadi distrik-distrik dibawah pemerintahan kesultanan Buton.
seiring dengan reformasi dan diberlakukannya undang-undang
no. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, dengan di motori oleh Rukun Keluarga
Moronene (rkm) dan belakangan didukung pula oleh beberapa organisasi paguyuban
masyarakat, bersama tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda dan mahasiswa dari
wilayah bombana memulai gagasan pembentukan daerah otonom (kabupaten) di
wilayah bekas kerajaan moronene ini, namun sampe setelah 10 tahun resmi berdiri
Kab. Bombana sendiri masih tergolong daerah terpencil, maka wajarlah kalau
masih banyak temans blogger sekalian yang gak tau di mana letak Bombana atau
bahkan baru mendengar namanya sekarang.
Peta Kabupaten Bombana Sumer dari Sini |
Nama Bombana sendiri sempat booming di awal tahun 2008
ketika salah seorang penduduknya menemukan ladang emas di sepanjang sungai Tahi
Ite, menurut selentingan yang saya dengar kebetulan warga tersebut pernah
bekerja mendulang emas di Papua jadi tau gimana membedakan tanah yang
mengandung emas, hebohlah masyarakat berbondong2 mendulang emas secara liar. Saya
sempat ke daerah tambang ini, bikin miris bangetlah pokoknya demi mendapat
sebongkah emas para pendulang rela menggali sampai kedalaman ratusan meter dan
masuk kedalamnya buat mendulang. Mereka menyebutnya Lubang tikus, sungguh
sangat rawan longsor dan menelan korban jiwa. Kapan2 akan saya posting
pengalaman saya ke tambang emas ini.
kegiatan pertambangan emas di bombana foto saya ambil dari hasil googling ke blog Iqbalsaputra di sini maaf saya gak bisa ngasih hasil foto sendiri krn saat itu kmi dilarang motret, ada sich beberapa foto hasil sembunyi2 tapi blum saya transfer ke pc |
Efek dari adanya tambang ini, mulai banyak investor yang
melirik Bombana untuk investasi perusahaan besar Seperti PT. Panca Logam
Makmur, PT Billy, PT. Tiran dan PT. Dynasti dan Perusahaan milik Konglomerat
Tomi Winata beramai2 membuat IUP untuk menambang emas di Bombana yang konon
kabarnya sebagai salah satu yang memiliki kualitas terbaik. Tentu saja hal ini
meningkatkan perekonimian dan taraf hidup warga masyarakat Bombana, sayangnya
pertambangan ini juga turut menyumbang banyak kerusakan lingkungan dan membuat
harga kebutuhan di Bombana meroket tajam dan angka kriminalitas serta penyakit
menular juga meningkat pesat.
Selain pertambangan emas, Bombana juga di kenal sebagai
Lumbung padi Sulawesi Tenggara dan Mengekspor banyak hasil perikanan. Bombana
ini surga bagi pecinta seafood, anda akan mudah menemukan ikan kakap, ikan
kerapu, udang, cumi segar dengan harga yang murah disini, rata Cuma di hargai
10-20 rbu perkilonya. Kadang2 kalau
sedang jalan pagi dan iseng2 ke pelabuhan saya bisa bawa pulang ikan se kresek
besar cukup dengan 50rb fresh dari kapal2 nelayan.
Hasil Tangkapan Nelayan di Desa Lora fresh dari Sampan :D |
Setelah 4 tahun tinggal disini Alhamdulillah saya mulai
menikmatinya, mungkin karena dasarnya mental saya juga mental orang kampong gak
tahan sama kota yang terlalu ramai dan berisik, bersukur juga gak ada Mall jadi
kantong lumayan damai sentosa hehehe. Kalaupun butuh hiburan, biasanya saya
sama bond cukup jalan2 ke pantai di akhir pekan atau kalau emang niat banget
nge mall kami bisa pergi ke kendari sekaligus jenguk Bapak dan mama.
Foto waktu jalan2 ke Pantai bareng teman2 beberapa bulan lalu, Bond gak ada krn dia yang motret kayaknya :D |
Sebenarnya masih banyak yang pengen di certain tapi Keknya postingan
tentang Bombananya udah mulai boring dan kepanjangan heheh,…
Jadi temans ada yang niat jalan2 kemari??? Saya siap loh
jadi guide nya :D
Cheers
RheY
wah jadi tau tentang Bombana...awalnya juga belum pernah dengar...
ReplyDeleteKebayang gak polusi kayak di jakarta ya..damai banget dan ikannya itu loh...segar pastinya...
iya mbak, disini bebas polusi asap pabrik sama macet. cuma bgi yang suka hidup di kota besar bakalan gak cocok krn jarang hiburan dan sepinya poool :D
Deletepingin banget ke sulawesi, maluku, papua dan sekitarnya. Kok yah harga tiket pesawat dari Jakarta nya mahal amat sih. Hiks
ReplyDeleteayooo mbak de, main ke sulawesi tenggara. ada Buton dengan keratonnya, wakatobi dengan taman lautnya gak lupa bombana dengan wisata pulau sagori dan lainnya hehehhe
Deleteselamat Sore Sob... wah sobat blogger dari Kendari ya, saya blogger dari Kota Barru Sulawesi Selatan... saya belum pernah ke Bombana Sob... jadi penasaran mau juga kesana tapi saya saya masih sementara Honor di SD dekat rumah jadi belum bisa untuk jalan jalan...
ReplyDeleteiyah saya dari kendari nich sob, tapi sekrang menetap di Bombana. ayo main kesini, banyak nah orang bugis dan sepertinya ada juga yang dari Barru yang menetap di Bombana ini :)
Deleteya saya juga baru mendengar nama Bombana di sini. terimakasih informasinya.Alamnya sangat kaya ya..
ReplyDeleteBombana memang kurang terkenal mbak sri hehehhehehe...
Deletemakasih udah mampir ya..:)
wah beneran baru tau....
ReplyDeletekaya baca cerita dari manaaa gitu, bukan indonesia. cetek banget pengetahuanku yaaa....
dan aku paling takjub liat foto ikan2 ituu... itu ikan apa? untuk dimakan? ikannya baguus.... kalo di sini dijual di tukang ikan hias (akuarium) kali yaa....
Wajar mbak klu g tau, bombana memang kota kecil, di sulawesr pula :D
DeleteDisini ikan banyak banget mbak tituk, itu ikan kakap merah sm kerapu kata nelayannya itu diambil pengumpul buat di kirim ke kota besar kek makassar. Buat dibikin sop maknyoos banget hehehehe
Kirain bombana tadi nama merk produk gitu, kan biasanya ibu2 review perlengkapan anaknya, ternyata nama daerah yah mba *toyor diri sendiri* :)
ReplyDeletewah kalo ada tambang emas gitu, kehidupan warganya juga meningkat dong berarti yah mba? ato malah terabaikan?.
Paling demen kalo beli ikan dan kawan2 langsung dari nelayannya, karena pasti masih seger banget..
salam kenal yah mba :D
Salam kenal balik mbak, ikannya mmg segar dan msh hidup pas dibeli :)
DeleteUntunk tambang emas, banyak yang jadi kaya mendadak tp khusus yang punya lahan sj sisanya cm bs jd penonton hehehhehe
Hiiiii, aku pikir Bombana tuuh tadi tempat wisata gitu, jebul dah jadi Kabupaten tooow...jadi tambah pengetahuan niih...hihihihih, rasanya asyik sekali tuuu dapat ikan murmer di Bombana, mau dooong kirimi ke Jakarta..hihii
ReplyDeleteSalam Kenal
Salam kenal juga mbak :)
ReplyDeleteNanti sy kirimi tp yg sdh diasinkan yaa kalau segar bingun cr kirimnya xixixi
Pantainya ajib....
ReplyDeletePantainya mmg bagus miftah... ;)
Deletesegerami dirimu hamil, Solmet.
ReplyDeletebiar aqiqahannya nanti sa datang nah *modus biar bisa jalan ke Bombay, belum pernahpa kodong injak tu Bombana.
tapi we'll see deh, sapa tau abis kontrak kerja slesai sa bisa bujuk G buat escape liburan ke Bombana *apaahh liburannya ke Bombay?? xixiix
iyaah.. amiiin.. datang nagh... aqiqahannya anakq... :D
Deletesegerami ke bombay xixixi
Post lebih banyak foto-foto Bombana dong Mba. Kebayang itu indahnya alam yang belom rusak sama pertambangan emasnya..
ReplyDeleteinshaallah,, scptnya mas dani heheheh
Delete