Monday, March 3, 2014

#36 Satu Pagi di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai



Kemarin entah kesambet jin apa, setelah shalat subuh kami gak balik tidur lagi. Padahal biasanya jangankan hri minggu hari biasapun klu lagi males suka balik tidur lagi xixiixixi. Pas skitaran setengah 6 tetiba bond ngasih ide gimana kalau kita ke PPA aja, PPA atau singkatan dari Pusat pelestarian alam adalah nama lain dari kawasan Taman nasional Rawa Aopa Watumohai yang terletak kurleb 40 km dari Bombana. Kalau orang2 bombana jarang nyebut Rawa Aopa kebanyakan pada nyebut PPA.

Langsung aja grasa grusu mandi dan cus tanpa sarapan dulu, karena pom bensin belum buka (di rumbia ibu kota bombana Cuma ada satu pom bensin itupun g buka 24 jam :D) kami lanjut aja dan beli bensin eceran di pinggir jalan… sempat pen mampir ke warung coto di daerah sebelum taman nasional buat sarapan tapi belum buka, jadi mampir aja di warung kecil beli aqua dan biscuit buat bekal di jalan. Asli dech, jalan2 pagi itu tapa rencana, tanpa persiapan, tapi seruuuuuu.

Tiba di gerbang Taman nasional sekitaran jam 7, udara masih segar banget. Dan sejauh mata memandang yang ada Cuma hamparan hijau sepanjang kurang lebih 22km. mengapit jalan aspal mulus seperti tol hasil bantuan dari pemerintah Australia. Kedaraan yang lewat Cuma satu dua,, jadi gak adalah ya yang namanya polusi :D. memang di tengah kawasan taman nasional ini merupkan jalur darat penghubung antara Kab. Bombana dengan kabupaten lain seperti Konsel, dan Kota kendari. Jadi kalau temans pengen Ke Bombana lewat jalur darat dari Kendari ya musti lewat Taman nasional ini, unikkan ;)

pintu gerbang menuju kawasan Taman Nasional


Plang Australia,, kapan ya bisa ke Australia sungguhan :D

Menurut info yang saya dapat dari web Departemen Kehutanan disini Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai ini luasnya sekitar 105.194 hektar luas banget kan ya. merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan pegunungan rendah, hutan bakau, hutan pantai, savanna dan hutan rawa air tawar di Sulawesi. Jadi kalau temans menyempatkan diri main kesini mata akan dimanjakan dengan savanna menghijau yang membentang sejauh mata memandang. Sepertinya anak2 biologi bakalan betah kalau penelitian disini.

di tepi Padang Sabana
Vegetasi savanna di Taman nasional ini juga memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri karena merupakan gabungan antara padang rumput dengan tumbuhan sejenis agel, lontar dan bambu duri serta semak belukar juga tumbuhan yang tumbuh di sepnjang sungai yang mengaliri padangnya. Keaneka ragaman tumbuhan di dalam kawasan ini sangat menonjol setidaknya tercatat 89 famili, 257 genus dan 323 spesies tumbuhan di antaranya tumbuhan lara, kalapi, Lontara dan Bunga teratai.


Sebenarnya di tengah Savanah itu ada burung unik, baru skalinya itu kami liat sayang
sepanjang mata memandang yang di liat ini aja... 22km lo ini :D

Kawasan ini juga merupakan habitat berbagai jenis burung tercatat 155 jenis burung didalamnya, 32 jenis diantaranya tergolong langka dan 37 jenis tergolong endemic. Burung2 tersebut antara lain Maleo, Bangau Tong-tong (g usah ke taman nasional kalau bangau sich ini banyak juga di sawah2 penduduk dekat rumah kalau lg musim tanam tiba, mungkin yang bermigrasi dari taman nasional kali ya krn jumlahnya bisa sampe ratusan ekor), kakatua putih besar (Lembaga Konservasi Kakatua sampe datang ke daerah ini untuk penyuluhan ke penduduk karena banyak banget yang nangkap burung ini buat di jual), elang alap dada merah, dan ada satu jenis endemic Sulawesi Tenggara yaitu burung kacamata Sulawesi, menurut infonya lagi burung ini sudah gak pernah terlihat sejak puluhan tahun yang lalu namun saat ini ada di Taman nasional rawa Aopa. Pantas saja waktu main kesana banyak banget burung aneh2 yang sempat terlihat dan melintas, sayang karena kami Cuma berbekal kamera handphone gak ada satupun yang berhasil kami capture. Hikz
Selain aneka burung, Taman nasional rawa Aopa juga merupakan habitat dari kera hitam, Rusa dan binatang endemic Sulawesi Anoa yang langka dan mulai terancam punah akibat perburuan liar. Anoa atau babi Rusa ini di abadikan dalam Lambang Provinsi Sulawesi Tenggara, dan alasan kenapa Sulawesi Tenggara/kendari kerap disebut dengan nama Bumi Anoa.
Papan penunjuk kawasan pengamatan burung

liat burung lg pacaran, yang kek gini banyak banget cuma ya krn gak punya kamera gak bisa capture dech. sepertinya harus menabung keras buat dapet kamera ini *alesan  :D

Menurut cerita warga local sekitaran 10-15 tahun yang lalu jika kita melintas dikawasan taman Nasional ini kita akan sering menjumpai rombongan kera dan rusa yang lalu lalang tapi sekarang sudah mulai jarang akibat pemburu liar yang kurang bertanggung jawab. Hewan2 tersebut semakin terdesak ketengah, sekarang merupakan satu keberuntungan bisa berpapasan dengan mereka. Saya sendiri Cuma pernah melihat kera hitam sekeluarga yang melintas itupun Cuma beberapakali padahal saya melewati areal ini sudah ratusan kali.
Kemarin juga kami sempat masuk 10 km ke dalam hutan untuk meliat kawasan pengamatan burung, dan ternyata kami menemukan kawasan daerah adat Hukaea laeya yang merupakan kampung pertama di Bombana ini. Sudah sering mendengar nama ini tapi baru sekali itu melihat langsung desa dan penduduknya. Tapi untuk desa adat dan perjalanan ke Hukaea ini akan saya ceritakan di next post ya, krn post ini sepertinya udah kepanjangan…
Liat plang itu, tapi saya bukan rusa ya xixixiix


skali2 pasang foto Bond, jangan saya mulu yang narsis xixiixiix



skali lagi nampang hahahahah

Oh iya, kalau temans ada rencana main kesini tenang aja selain di lengkapi dengan camping ground dan hutan pendidikan, kalian bisa dapat pemandu di pos penjagaan hutan, penduduknya juga ramah2 kok, inshaallah gampanglah buat dapat tebengan nginap. Saya dan suamipun bersedia kok jadi teman perjalanan kalian. Meskipun pegetahuan kami tentang taman nasional ini masih sangat ecek2…

PS Postingan Foto2 ini juga menjawab janji pada teman2 buat posting banyak2 tentang Bombana, tenang setelah ini bakalan banyak edisi lanjutan xixixixix

jadi ada yang minat main kesini????



Cheers

RheY

32 comments:

  1. Minaaaat bangeeet.. :D
    Masya Allah.. Cakep sekali padang savanna-nya.. Ngga usah jauh-jauh ke luar negeri, di Bombana juga kece bener kok ini.. Hihihi..

    Samaan kita Mbak Rhey, nabung yuk biar bisa beli kamera. :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo beb, nabung yg banyak buat bli kamera trus main kesini ;D

      Delete
  2. sejuk lihat yang hijau2 kalau disini aku gak bisa lihat yang begitu tuh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Disini banyak liat yg ijo2 mbak lidya,,, klu drumbia sepnjng jalan sptx lbh bxk sawah dbandngkn rumah heheehe

      Delete
  3. lari-lari di savan itu enak kali yah :D

    ReplyDelete
  4. kalo bang jampang lari2, aku pengen guling2an di situ, enak banget tempatnya

    ReplyDelete
  5. Rhey...halo!
    Tadinya saya kira Bombana itu di Afrika sana, tapi begitu baca kata Kabupaten di depan kata Bombana, eh...ini sih pasti di Indonesia...hehehe
    Thanks udah berbagi banyak cerita dan foto disini. Menarik, itu pasti. Apalagi kawasan Taman Nasional selalu berhasil bikin saya penasaran buat mengunjunginya...tergoda abis deh pokoknya...
    :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo mbak ir main kesini, saya siap jadi guidenya heheheheh

      Delete
  6. Aku orang sulawesi, tapi jujur aja baru setelah main ke sini baru tau soal bombana apalagi soal taman nasional ini dan baru tau juga kalo di sulawesi ada savanah...hehehe... Jadi teringat sama pulau rote, di sana juga sejauh mata memandang yang terlhat adalah savanah yang luas membentang

    ReplyDelete
    Replies
    1. memang mbak lis, jangankan bombana yang kabupaten kendari aja masih jarang yang tau kalau di daerah jawa sana.. ;)
      savanah di taman nasional ini sepertinya termasuk yang terluas heheheheh..... mudah2an ada kesempatan main ke sini ya mbak.. ;)

      Delete
  7. Wow...indah banget yaaaaah...
    untung abis sholat subuh gak tidur lagi deh..hihihi...

    beneran yah kalo aku kesonoh temeniiiin...
    Tapi bawa gerombolan lho, suami lengkap bareng Kayla dan Fathir...hihihi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sy temenin mbak, janji hehehe
      Ayo kapan main kesini teh ery, abah kayla sm fathir diangkut aja sxan hehehehe

      Delete
  8. Huaaaaa cakeppp banget Mbak Rhey pasti mata seger banget ya itu liat padang savana gituuu... Bagus foto2nya.. Uuuu kapan ya main kesana hihihih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo main kesini re, bawa ayin sm mas sxan :D

      Delete
  9. someday ^^, mungkin.

    Salam.. saya pia-nochenk.

    Kita masih mau buku Kendari kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayyo ke bombay kak pia :D
      Ia, msh mau. Gmn crnya itu qt dpt? Qt emailka no hp atau pin ta bisa?

      Delete
  10. Asyik banget ya bisa wisata alam di sana.... Sejauh mata memandang, menghampar pemandangan nan hijau. Kayak di cerita-cerita gitu, hehe....

    ReplyDelete
  11. Ia klu disini brasa kek bkn lg dbombana, brasa luar negri xixixi

    ReplyDelete
  12. oooh Bombana tuh di Sulawesi, ya, rhey? hehe ...
    Keren, tapi sayang sepi ya. di Taman Nasional masih ada pemburu liar? masa sih? Rusa dan kera jadi jarang terlihat gitu?
    Kapan ya bisa main ke sana? ngimpi

    ReplyDelete
  13. Dl banyak bgt pmburu liar dkawasan ini mbak ani, trmasuk paman saya *tutupmuka
    Tp skrg sdh dijaga banyak polisi hutan dan pngawasannya smakin baik. Alhamdulillah. Ayo, mbak main kesini:)

    ReplyDelete
  14. Plang Australia itu maksudnya apa ya Mbak Rhey? Dia yang mbantu bikin jalannya gitu, atau ikut ngasih bantuan buat melihara taman nasionalnya ya?

    Hihi, jadi pengen ke Sulawesi Tenggara, Mbak. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. kebetulan Australia membantu mendanai proyek jalan di taman nasional ini makanya ada plang seperti itu di pintu gerbang, ada prasastinya juga. kalau ada orng yg bru melintas pasti iseng mampir foto di bawah plang itu :D

      Delete
  15. Padang Sabana ? 22 km ...
    wah pasti beda sekali ini ...

    Jalannya juga terlihat mulus banget ...
    Jika saya tidak ke blog ini ... mungkin saya tidak pernah tau ada taman nasional seperti ini di Indonesia ...

    Saya belum pernah ke Sulawesi Tenggara ... kapan-kapan ingin sekali saya kesana ...

    Salam Saya Kak Rhey

    (5/3 - 4)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya Om Nh mulus bgt itu jalanannya,, krn kontraktornya lsng dr Ostrali,, senang sudah berbagi info hehehhe
      semoga kesampean ya Om bisa main kesini, jangan lupa kabar2i ya...... ;)

      Delete
  16. wah .. lihat Foto fotonya jd pengen ke sana mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo mbak el,, main kesini...
      saya juga liat foto2 mbak el di jerman lsng mupeng pen kesana xixiixix

      Delete
  17. Mbak serius namanya bukit Modus? unik ya haha..
    Indonesia ternyata kaya sangat ya.. terutama Sava Anya itu. Semoga tak ada orang iseng yang mengeksploitasi savana itu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ia mbak, sy jg ngikik bacanya hehehehe
      Apa bukitnya suka di PHPin ya ;D

      Delete
  18. Kalo di Kotamobagu ada TN juga yang nyambung sampe ke Gorontalo, Bogani Nani Wartabone namanya :p Tapi seumur2 belum pernah yg beneran masuk kedalamnya.. *sedih*.. Keren banget yah Rhey, masih alami. Semoga tetap seperti itu :)

    ReplyDelete
  19. Hi,

    Terakhir saya ke Tinaggea adalah tahun 2001 dan sangat ingin rasanya saya mengunjungi taman nasional ini lagi. Memang sangat spektakuler. Kalau boleh saya ingin meminta kontak Polhut yg menemani anda berkeliling disana, sekalian bisa berkordinir dengan mereka mengenai penginapan. Berapa sekarang harga kamar di rumah panggung itu permalam?

    Thanks infonya...

    ReplyDelete